Masih belum paham juga?
Wajar saja karena banyak sebab. Yang pertama adalah karena kamu kurang terbiasa dengan bahasa inggris. Smartphone kamu saja masih berbahasa Indonesia. Sebab yang keduanya itu karena kamu adalah tipe gerak. Kamu tipe yang harus belajar dan dijelaskan langsung oleh guru secara fun dan sekaligus langsung praktik. Dan sebab yang terakhir adalah kamu takut mencoba ikut kursus bahasa inggris.
Kamu tidak salah. Banyak orang juga takut kursus bahasa inggris. Takut harganya mahal dan tidak sesuai hasil. Tidak berani membuat kesalahan saat belajar di tempat kursus yang ramai dan guru yang galak. Takut jadwal dan waktu luangmu yang tidak sesuai dan tidak cukup. Yang terakhir adalah kamu takut bosan dengan pembelajarannya.
Solusinya untuk bisa bahasa inggris adalah dibawah ini
English Cafe Bali adalah lembaga profesional dalam program belajar Bahasa Inggris On-line dan langsung. Semua program Bahasa Inggris seperti IELTS/TOEFL Preparation, Speaking dan kelas percakapan, dan program spesial untuk karyawan dari berbagai bidang pekerjaan juga tersedia. Program terbaik dengan jadwal yang bisa sesuai permintaan untuk belajar Bahasa inggris bersama teacher terbaik dan terakreditasi. Ada TES BAHASA INGGRIS GRATIS juga lho!
Hubungi kami segera di WhatsApp, telepon 0361481910, atau Email ke [email protected] untuk ambil kelas Bahasa inggrismu sekarang. Dapatkan garansi 100% UANG KEMBALI jika kamu tidak puas dengan kualitas teacher, sistem pembelajaran dan platform kami. NO HURT FEELING GUARANTEED!
Banyak orang keluar masuk dalam hidup kita. Ada yang melintas dalam waktu singkat, namun membekas keras. Ada yang telah lama berjalan beiringan, tetapi tak disadari arti kehadirannya. Ada pula yang begitu jauh di mata, sedangkan penampakannya melekat di hati. Ada yang datang pergi begitu saja seolah tak pernah ada.
Sejalan dengan itu ambillah pentuah ini : “Jika engkau menerima sesuatu dari orang lain, tulislah itu pada batu. Tetapi jika engkau memberi sesuatu kepada orang lain, tulislah itu di atas pasir. Yang di batu akan terukir, sedangkan yang di pasir akan terhapus. Ungkapan ini mengajar kita akhlak mengingat sekaligus seni melupakan.
Memang, terkadang kita sering melupakan jasa orang lain, kita lebih senang mengungkit kebaikan kita kepada orang lain dibanding mengingat kebaikan orang lain kepada kita.
Ada sebuah nasehat bagus berbunyi” kalau kamu memberi, lupakan (tidak usah diingat-ingat lagi), tapi kalau orang lain memberimu, ingatlah seumur hidupmu”.
Bukankah itu sebuah nasehat yang simple namun sering kita abaikan? sebuah nasehat yang tak perlu kamus untuk sekadar mengartikannya atau mencernanya.
Sebuah kalimat simpel penuh makna yang semua orang yang bisa berbahasa Indonesia pun akan dengan mudah mengucapkan bahkan mengartikannya. Namun, sebuah nasehat baik hanya akan keluar dari lisan orang-orang yang masih mau menggunkan nurani, karena dari sanalah sumber kebaikan yang diberikan Allah kepada makhluknya.
Berapa kali dalam sehari kita mengeluh dengan kata-kata, tidak tahu terima kasih, kacang lupa kulit, lupa daratan atau dengan bahasa-bahasa dan sindiran lainnya. namun kita sendiri tidak menyadari bahwa kita pun pernah bahkan sering melupakan jasa orang lain kepada kita.
Bukankah pemberian terbaik adalah pemberian yang tidak diikuti keburukan? bukankah pemberian terbaik adalah pemberian tulus tanpa pamrih? kita semua tahu, tapi malu untuk mengakui. karena memang kita belum mampu untuk melakukan apa yang memang kita yakini.
Memang paling mudah adalah menjelekkan orang lain, paling gampang adalah menyalahkan orang lain, tapi kita lupa bahwa kita juga pernah berbuat salah, kita juga manusia tempatnya lupa dan salah.
Maka mulailah menghargai orang lain, mulailah melupakan kebaikan kita pada orang lain, mulailah mengingat jasa orang lain, mulailah untuk tidak membicarakan kejelekan orang lain.
Ada pula satu kisah yang menarik tentang mengingat kebaikan orang lain. Di dalam Surat Thaha, Allah menghitung nikmat yang telah diberikan kepada Nabi Musa as. Dimulai dari hari kelahirannya, kemudian dihanyutkan di Sungai Nil dan kemudian diambil oleh istri Firaun yang spontan mencintai bayi suci itu.
Dan yang menarik adalah setelah Allah menyebutkan berbagai nikmat ini, Allah mengingatkan kebaikan saudari Musa as dalam Firman-Nya, “(Yaitu) ketika saudara perempuanmu berjalan, lalu dia berkata (kepada keluarga Firaun), Bolehkah saya menunjukkan kepadamu orang yang akan memeliharanya? Maka Kami mengembalikanmu kepada ibumu, agar senang hatinya dan tidak bersedih hati.” (QS.Thaha:40)
Coba bayangkan, setelah semua kenikmatan yang Allah sebutkan, Dia juga mengingatkan kembali tentang jasa dari saudari Musa yang melakukan langkah untuk menyelamatkan adiknya. Padahal itu hanya perbuatan sederhana yang dilakukan bertahun-tahun yang lalu, bahkan ketika Musa masih bayi. Tapi Allah tetap mengingatkannya kembali.
Seakan Allah ingin mengajarkan bahwa jangan pernah lupakan kebaikan orang lain walau telah sekian lama, walau sekecil apapun! Semoga kita tidak termasuk orang-orang yang mudah melupakan kebaikan orang lain. Wallahu a’lam
DARLIS MUHAMMAD (REDAKTUR SENIOR MEDIA ALKHAIRAAT)
Pada media cetak dan media daring, puluhan berita diturunkan setiap harinya dengan menerjemahkan sumber berita yang berbahasa Inggris. Menerjemahkan bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia memang bukan pekerjaan yang mudah. Wartawan dengan jam terbang menerjemahkan bahasa Inggris yang tinggi pun masih tetap berpeluang terpeleset dan membuat blunder yang tidak jarang membuat pembacanya menjadi mengernyitkan kening tanda tak paham.
Kejadian seperti ini saya alami waktu kemarin membaca sebuah berita tentang kebakaran yang terjadi pada asrama pelajar di kota Kuala Lumpur, Malaysia. Disebutkan di situ, 23 orang tewas akibat musibah kebakaran pada gedung berlantai tiga tersebut. Untuk lebih jelasnya, saya kutip sebagian paragraf dari berita yang saya baca pada harian Kompas. Inilah kutipannya: "Menurut polisi, kebanyakan korban tewas karena kehabisan napas akibat menghirup asap. Wakil Direktur Operasi Pemadam Kebakaran Soiman Jahid memperkirakan kebakaran dipicu oleh arus pendek listrik atau kumparan penolak nyamuk."
Istilah yang tak lazim "kumparan penolak nyamuk" inilah yang membuat dahi saya bekernyit. Gerangan benda apakah ini? Untuk menjawab kepenasaran saya ini, saya mencari sumber berita dalam bahasa Inggrisnya. Salah satu sumber berita ini adalah kantor berita Reuters dan inilah kutipannya: Fire department operations deputy director Soiman Jahid said the cause was likely a short circuit or a mosquito repellent coil.
Sampai di sini, saya langsung mengerti apa yang dimaksud dengan "mosquito repellent coil". Benda ini tak lain dan tak bukan adalah "obat nyamuk" yang dibakar ujungnya untuk mengusir nyamuk. Lantas kenapa si penerjemah tidak memakai istilah yang sudah umum dipakai yaitu "obat nyamuk" dan alih-alih memakai istilah "kumparan penolak nyamuk"? Kemungkinan besar, dia tidak bisa menangkap makna "mosquito repellent coil" dan untuk amannya maka istilah ini lantas diterjemahkan secara letterlijk(harfiah) menjadi "kumparan penolak nyamuk".
Saya mencoba untuk tetap berprasangka baik, jangan-jangan istilah "kumparan penolak nyamuk" ini adalah terminologi yang dipakai orang di Malaysia. Oleh karenanya saya mencari sumber berita dari kantor berita Malaysia. Dan inilah kutipannya: Jabatan Bomba dan Penyelamat mengesyaki kebakaran di Pusat Tahfiz Darul Quran Ittifaqiyah di Jalan Keramat Ujung yang mengorbankan 22 pelajar dan 2 guru, mungkin berpunca daripada ubat nyamuk atau litar pintas.
Jadi, sekarang sudahlah benderang sekali bahwa baik di negeri kita maupun di negeri jiran Malaysia, benda tersebut mempunyai sebutan yang sama, hanya ejaannya sedikit berbeda. Di sini, ditulis dengan "obat nyamuk" dan di sana dengan "ubat nyamuk". Biasanya, kalau persoalannya sudah menjadi terang begini, saya sering menjadi ketawa dalam hati. Kumparan penolak nyamuk? Oh, come on. Don't be lebay.Obat nyamuk itu yang tepat terjemahannya.
Beberapa bulan berselang, saya juga mendapati suatu terjemahan yang lumayan absurd sehingga menimbulkan kegelian. Ini berita tentang kesehatan Raja Thailand Bhumibol yang sedang kritis dan pada Kompas (11 Oktober 2016) dituliskan "Pihak istana menyatakan, dokter harus melakukan hemodialisis pada raja Bhumibol untuk memurnikan darah dan mengganti tabung yang mengalirkan cairan cerebrospinal yang berlebihan selama prosedur 2,5 jam itu."
Saya agak terkejut waktu membaca kata-kata "memurnikan darah" itu. Apakah karena beliau raja, maka darahnya harus dimurnikan? Ternyata pada berita berbahasa Inggris tertulis demikian: Doctor performs a hemodialysis on Bhumibol to purify his blood. Oh, ini pasalnya timbul kata-kata "memurnikan darah" yang ternyata terjemahan dari "purify his blood".
Istilah "purify the blood" dalam terminologi sehari-hari bahasa kita adalah "cuci darah". Dokter memutuskan untuk melakukan cuci darah apabila terjadi kegagalan ginjal pada pasien. Jadi, alih-alih menerjemahkan dengan "memurnikan darah" yang terasa absurd, cukuplah diterjemahkan dengan "cuci darah" yang lebih down to earth.
Inilah ilustrasi contoh dua terjemahan yang keluar dari jalur rel, sehingga maknanya menjadi absurd dan mengambang di awang-awang. Tidak dimaksud untuk mengolok-olok si penerjemah, namun agar kita selalu meningkatkan wawasan berbahasa Inggris dan Indonesia. Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Inovasi Selengkapnya
Bahasa indonesia - Bahasa inggris
Penelitian ini membahas tentang verba-verba bermakna tindakan mengambil milik orang lain tanpa izin dalam bahasa Inggris. Adapun tujuannya adalah untuk (1) memaparkan verba apa saja yang bermakna tindakan mengambil milik orang lain tanpa izin dalam bahasa Inggris; (2) mendeskripsikan komponen makna yang dimiliki masing-masing verba; dan (3) menjelaskan relasi sinonimi antarverba serta pengaruh budaya Amerika di balik keberagaman verba bermakna tindakan mengambil milik orang lain tanpa izinâ di dalam bahasa Inggris. Untuk mencapai tujuan tersebut, peneliti mengumpulkan data yang diambil dari Cambrdige Advance Learner,s Dictionary (2008), Oxford Advanced Learner,s Dictionary (2010), British National Corpus dan Corpus of Global Web-Based English, serta penjelasan enam penutur asli bahasa Inggris. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode simak dan teknik catat. Data yang terhimpun kemudian dianalisis dengan beberapa teori yang relevan untuk mencari verba bermakna tindakan mengambil milik orang lain tanpa izin dalam bahasa Inggris berdasarkan bentuknya, teori analisis komponensial untuk menemukan fitur semantik dari setiap verba, dan teknik substitusi untuk membuktikan fitur yang menonjol serta menemukan relasi sinonimi antarverba tersebut. Selanjutnya, budaya Amerika diperoleh dengan mengaitkan hubungan keberagaman verba dengan budaya mereka sesuai dengan penjelasan enam penutur asli dan buku-buku budaya Amerika. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat sekurang-kurangnya 40 verba bermakna tindakan mengambil milik orang lain tanpa izin dalam bahasa Inggris. Dari hasil analisis komponen makna, ditemukan setidaknya tujuh fitur semantik pembeda, yakni (1) fitur sasaran, (2) fitur lokasi kejadian, (3) fitur cara, (4) fitur pelaku, (5) fitur ragam, (6) fitur dialek, dan (7) fitur intensitas penggunaan. Relasi sinonimi antarverba menunjukkan bahwa perbedaan nuansa makna dalam penelitin ini mencakup empat aspek, yaitu (1) konteks, (2) ragam, (3) dialektal, dan (4) intensitas penggunaan. Keberagaman verba bermakna tindakan mengambil milik orang lain tanpa izin mencerminkan bahwa bangsa Amerika memperhatikan berbagai tindakan dan objek sekecil apapun di lingkungannya, menunjukkan manusia yang individual sebagai cerminan identitas diri. Di samping itu, keberagaman verba dapat mecerminkan bahwa Amerika merupakan negara yang memiliki kemajuan dalam pendidikan dan teknologinya. semantik, analisis komponensial, relasi sinonimi, budaya Amerika
This research discusses verbs which mean the act of taking other property without permission in English. The aims are to (1) describe verb which means the act of taking other property without permission in English (2) describe the semantic features of each verb; (3) explain synonym relation in verbs and influence of American culture based on various verbs which mean the act of taking other property without permission in English. To achieve those aims, the researcher collected the data from Cambrdige Advance Learner,s Dictionary (2008), Oxford Advanced Learner,s Dictionary (2010), British National Corpus, Corpus of Global Web-Based English, and the informations of six native speakers. The data were collected by using observation method and catat technique. The data collected were analyzed by several relevant theories to find forms of verb which means the act of taking other property without permission in English, componential analysis theory to find the semantic features of each verb, and substitution technique to show prominent feature and define the meaning relation in verbs. Then, American culture is analyzed by relating verbs with their culture which are obtained from the explanation of six native speakers and cultural books of America. The result shows that there are at least forty verbs which mean the act of taking other property without permission in English. From componential analysis, found at least seven distinctive semantic features. They are (1) target feature, (2) location feature, (3) manner feature, (4) agent feature, (5) style feature, (6) dialect feature, and (7) usage intensity feature. Synonym relation of each verb shows that different meaning of this research includes four aspects. They are (1) context, (2) style, (3) dialect, and (4) usage intensity. Various verbs which mean the act of taking other property without permission can reflect that American people observe the acts and objects even for smallest things in their environment, show individualism as the reflection of their identity. Besides, those verbs can reflect that America is a state which has progress in its education and technology. semantic, componential analysis, synonym relation, American culture
Kata Kunci : semantik, analisis komponensial, relasi sinonimi, budaya Amerika
Cara Lain Mengatakan “Berani” Dalam Bahasa Inggris
Berani dalam bahasa inggris adalah Brave. Banyak Cara Lain Mengatakan “Berani” Dalam Bahasa Inggris. Sinonim merupakan perbedaan kata yang memiliki persamaan makna. Sinonim ini sering kali digunakan dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam bentuk kalimat tertulis. Bahasa Inggris sendiri memiliki banyak sekali kosakata yang memiliki arti yang sama dengan kata yang lainnya yang dapat digunakan dalam situasi yang berbeda. Dalam artikel kali ini, kosakata yang akan digunakan adalah kata brave atau berani. Berikut merupakan 10 cara lain beserta contoh kalimatnya untuk mengatakan brave atau berani dalam bahasa Inggris:
One of my friends is known as an adventurous traveler because she is willing to take risks. (Satu dari teman-teman saya terkenal sebagai penjelajah yang sangat pemberani karena dia bersedia mengambil risiko)
My father has passed through a very courageous journey in his life. (Ayah saya telah melewati perjalanan yang sangat berani dalam hidupnya)
Baca juga: Perbedaan kata remind dan remember
Bryant is a kind of audacious person because he criticizes the government loudly. (Bryant adalah tipe orang yang berani karena dia mengkritik pemerintah dengan keras)
My mother has that one friend who is bold enough to face the consequences of hiking Mount Batur in Bali. (Ibu saya memiliki seorang teman yang cukup berani untuk menghadapi konsekuensi mendaki Gunung Batur di Bali)
Baca juga: perbedaan kata maybe dan may be
Tony’s friend is not fearless enough to tackle the problem she gets. (Temannya Toni tidak cukup berani untuk menangani masalah yang dia dapati)
Each media mass company always has a reporter who is intrepid. (Setiap perusahaan media massa selalu memiliki seorang reporter yang pemberani)
Baca juga: 10 kata sifat untuk mendeskripsikan pekerjaan
Moewardi is a National Hero of Indonesia who is known as a daring person. (Dr. Moewardi adalah Pahlawan Nasional Indonesia yang dikenal sebagai orang yang berani)
My father is such a heroic dog saver. (Ayah saya adalah seorang penyelamat anjing yang sangat heroik)
Baca juga: Kosakata bahasa inggris tentang pernikahan
Michael’s grandfather is really lionhearted because he fears nothing. (Kakeknya Michael sangat pemberani karena dia tidak takut apapun)
Rio had just made gallant efforts to face his biggest fear. (Rio telah berusaha dengan gagah untuk menghadapi ketakutan terbesarnya)
Baca juga: 10 cara lain mengatakan good job dalam Bahasa Inggris.
Orang-orang juga menerjemahkan
Hasil: 309, Waktu: 0.0336