Mengenal T+0 Hingga T+2 Dan Fungsinya
Saat kamu ingin membangun portofolio saham yang menguntungkan, memahami runutan dan proses jual beli saham menjadi hal yang wajib dilakukan. Memahami istilah T+0, T+1 dan T+2 menjadi salah satu hal yang penting untuk kamu lakukan.
Lantas apa pengaruh dari istilah-istilah tersebut terhadap portofolio sahammu ? berikut penjelasannya.
Definisi, Manfaat Dan Skema T+2 Saham Yang Harus Investor Tahu T+2 saham adalah siklus penyelesaian transaksi saham dari Bursa Efek Indonesia
Sử dụng quy tắc lũy thừa để kết hợp các số mũ.
Berinvestasi dengan instrumen keuangan tentunya memerlukan serangkaian prosedur kompleks untuk menjaga kelancaran dan keamanan transaksi. Baik seharga 1 perak maupun 1 milyar rupiah, aset & dana investor tidak boleh sampai bocor atau hilang arah. Nah, salah satu cara untuk menjaganya adalah dengan settlement. So, kita akan menjelajahi apa itu settlement? Mengapa proses settlement itu penting? Dan bagaimana proses settlement dalam berbagai Jenis Investasi? Yuk, langsung aja disimak!
Baca juga: Baru Mulai Investasi? Yuk Pahami Dulu Jenis Chart Saham!
Pengertian T+2 dalam Saham dan Contohnya
T+2 adalah kependekan dari “trade date plus 2 days (hari perdagangan ditambah 2 hari)”. Peraturan bursa mengharuskan penyerahan efek oleh pihak penjual dan penyerahan dana oleh pihak pembeli diselesaikan dua hari kerja setelah transaksi jual atau beli terjadi di bursa. Lengkapnya, istilah ini dikenal sebagai “proses transaksi T+2” atau “siklus penyelesaian bursa T+2” di Indonesia.
Untuk memahami proses transaksi saham, pertama-tama kamu harus mencermati bahwa jual/beli saham tidak dilakukan secara tatap muka antara pembeli dan penjual. Penjual dan pembeli tidak langsung bertukar saham dan uang seperti proses jual/beli di supermarket. Transaksi jual/beli saham dilaksanakan secara elektronik melalui perantaraan beberapa pihak, termasuk perusahaan sekuritas sebagai Anggota Bursa, Bursa Efek Indonesia (IDX), KPEI dan KSEI; sedangkan dana nasabah disimpan dalam rekening khusus di bank kustodian.
Setelah pendaftaran rekening efek seorang investor disetujui oleh perusahaan sekuritas, ia akan menerima nomor rekening dana nasabah (RDN) atau rekening dana investasi (RDI). Ia perlu menyetorkan modal awal investasi ke dalam rekening tersebut terlebih dahulu agar dapat membeli saham. Tapi ketika ia membeli saham, maka dana yang dibutuhkan untuk pembelian itu tidak akan langsung dikurangkan dari saldo RDN.
Umpamanya ia membeli saham Bank Jatim (BJTM) senilai total Rp1 juta hari ini, maka dana sebesar itu akan di-hold dulu oleh perusahaan sekuritas. Dana sebesar Rp1 juta baru akan diambil dari saldo RDN untuk diserahkan kepada penjual dalam tempo dua hari ke depan. Saham BJTM juga baru akan dicatat sebagai milik sang investor di KSEI dalam dua hari ke depan.
Contoh yang lebih jelas dapat dilihat pada transaksi penjualan. Umpama kelak sang investor butuh uang dan ia harus menjual kembali saham BJTM tersebut senilai Rp1,2 juta, maka dana tersebut tidak akan langsung masuk ke saldo RDN. Ia harus menunggu hingga dua hari ke depan agar dana masuk ke dalam RDN dan dapat ditarik dari rekening.
Hari pertama dari periode T+2 dimulai pada hari kerja berikutnya setelah hari transaksi. Contohnya sang investor mengirim order jual saham BJTM pada perdagangan bursa sesi kedua hari Jumat. Hari Sabtu dan Minggu bukanlah hari kerja, sehingga hitungan T+2 baru akan dimulai pada hari Senin. Dana hasil penjualan saham BJTM itu baru akan masuk ke RDN investor pada hari Selasa.
Ajaib Hadirkan Berbagai Fitur Baru dan Menarik untuk #JadiTraderHandal
Ajaib akan membantu kamu #JadiTraderHandal dengan menghadirkan berbagai fitur terbaru yang cocok digunakan untuk trader profesional. Ajaib akan meluncurkan berbagai fitur baru dan menarik. Semua fitur terbaru ini akan memberikan pengalaman trading yang lebih baik, cepat, dan handal.
Semua fitur terbaru ini dapat kamu simak di website Ajaib dan semua akun media sosial Ajaib Sekuritas. Yuk, langsung coba fitur terbaru Ajaib sekarang juga! Jangan lupa untuk membagikan pengalaman trading kamu bersama Ajaib di Social media dan tag @ajaib_investasi untuk mendapatkan hadiah.
-- Nelson William Hutapea, salah satu investor
yang menyambut hangat implementasi kebijakan penyelesaian transaksi jual dan beli saham di
menjadi dua hari atau yang biasa disebut dengan T+2.
Alasannya, apalagi kalau bukan karena bisa mendapatkan hasil penjualan saham yang lebih cepat menjadi dua hari dari sebelumnya yang membutuhkan waktu tiga hari atau disebut T+3. Bisa dibilang, proses transaksi menjadi lebih singkat.
"Buat saya dengan adanya kebijakan T+2 sudah pasti lebih baik daripada T+3 karena transaksi lebih
," cerita Nelson kepada
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seorang wiraswasta yang menetap di Jember, Jawa Timur ini mengaku tak merasa bingung dengan perubahan kebijakan penyelesaian transaksi jual dan beli saham ini. Menurutnya, penjelasan di media massa sudah cukup memadai.
"Saya tidak kebingungan, tapi justru kalau bisa lebih cepat lagi T+1 supaya perputaran uang bisa lebih cepat lagi," kata Nelson.
Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama
lainnya, Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dan Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) merealisasikan wacananya untuk menerapkan T+3 menjadi T+2 mulai Senin (26/11) kemarin. Ini artinya, hak dan kewajiban pelaku pasar dalam melakukan transaksi beli dan jual akan diselesaikan hanya dalam dua hari setelah transaksi itu dilakukan, dari sebelumnya tiga hari.
Secara umum, kebijakan ini tak mengubah skema transaksi jual beli saham. Hanya waktu penyelesaian yang dipercepat. Misalnya, dulu pelaku pasar baru bisa mendapatkan haknya setelah tiga hari membeli saham, kini dalam dua hari saham itu resmi dicatatkan atas namanya di KSEI.
Begitu juga jika melakukan transaksi jual. Uang penjualan saham kini bisa dicairkan hanya dalam waktu dua hari setelah menekan tombol jual. Sebelumnya, ini butuh waktu sampai tiga hari setelah melakukan transaksi.
Ilustrasi perdagangan saham. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Direktur KSEI Syafruddin menjelaskan hak investor yang melakukan pembelian saham umumnya berbentuk hak mendapatkan dividen dan hadir serta memberikan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
"Nah, sekarang kalau dividen per saldo hari ini kan sebetulnya hasil transaksi tiga hari lalu kalau menggunakan sistem dulu, sekarang adalah hasil transaksi dua hari lalu," papar Syafruddin.
Walaupun hak investor baru bisa didapat dua hari setelah transaksi beli saham, tapi investor tetap bisa langsung mentransaksikan saham yang baru dibelinya tersebut sesaat setelah membeli. Jadi, jika Anda baru membeli saham emiten A, lalu Anda berubah pikiran ingin menjual karena harganya yang tiba-tiba meningkat dari posisi Anda beli, maka transaksi bisa dilakukan.
"Tapi proses penyelesaian dari transaksi itu dua hari," kata Syafruddin.
Namun, Anda harus ingat, ketika membeli saham, uang Anda memang tak langung ditarik saat itu juga. Syafruddin menyebut uang investor baru akan hilang dari rekening efek setelah dua hari melakukan transaksi atau saat penyelesaian. Namun, uang yang digunakan untuk membeli saham tersebut langsung di-
oleh perusahaan sekuritas.
"Jadi sudah, tapi walau begitu tetap saja kan pihak perusahaan sekuritas sudah tahu investor itu menggunakan uangnya untuk beli, jadi dia tidak bisa lagi pakai uang itu untuk transaksi walau masih ada di rekeningnya," jelas Syafruddin.
Melihat langkah percepatan transaksi yang lebih cepat ini, Pengamat Pasar Modal Teguh Hidayat mengungkapkan tak ada hal yang harus ditakutkan atau diantisipasi oleh investor. Sebab, secara keseluruhan akan menguntungkan investor.
"Ya paling kalau dulu butuh uangnya hari ini, antisipasi mulai cairin atau jual tiga hari lalu. Kalau sekarang bisa cairin dua hari sebelum investornya butuh," tutur Teguh.
Ia memandang wajar lamanya proses jual beli transaksi saham karena melibatkan beberapa lembaga, seperti perusahaan sekuritas, KPEI, KSEI, dan BEI. Berbeda dengan transaksi perbankan yang lebih cepat diselesaikan.
"Kalau satu bank A dengan bank B kadang juga sampai satu hari (untuk dana yang besar). Ya seperti itu karena tidak satu perusahaan kan," ucap Teguh.
Adapun, Direktur Utama MNC Sekuritas Susi Meiliana menilai percepatan transaksi saham dari tiga hari menjadi dua hari ini bakal mengurangi risiko bagi investor itu sendiri. Sebab, tidak ada yang tahu pasti apa yang akan terjadi pada saham yang dibeli investor dalam tiga hari ke depan. Misalnya, bisa saja saham yang baru dibeli investor disuspensi atau perdagangannya diberhentikan sementara oleh BEI.
"Jadi kalau beli hari ini misalnya kan risikonya ada tiga hari (kebijakan T+3), risiko macam-macam. Kalau jadi T+2 kan risikonya hanya dua hari jadi mengurangi saja sebenarnya," tutur Susi.
Perubahan kebijakan ini juga dianggap perlu oleh Susi, mengingat sebagian bursa di Asia Pasifik, Timur Tengah, Amerika hingga Eropa sudah menerapkan T+2. Dengan begitu, jika BEI masih menerapkan T+3, maka akan terjadi
"Jadi ini untuk menyamakan irama, itu kan penting untuk meningkatkan pasar saham Indonesia setara dengan bursa lain," pungkas Susi.
Penjelasan Singkat Mengenai T+2
Siklus Penyelesaian Bursa T+2 (T+2) merupakan Penyelesaian dimana penyerahan efek oleh pihak penjual dan penyerahan dana oleh pihak pembeli dilakukan pada Hari Bursa ke-2 setelah terjadinya Transaksi Bursa.
Seiring dengan kemajuan teknologi dan perkembangan praktik yang diterapkan oleh Bursa di dunia, salah satu rekomendasi pengembangan Pasar Modal Dunia dan praktik yang ada saat ini adalah mempersingkat siklus penyelesaian transaksi Bursa. Saat ini negara - negara dari Kawasan Eropa, Asia, dan Amerika sudah mulai mempercepat Siklus Penyelesaian mereka dari T+3 menjadi T+2.
Penerapan T+2 dapat memberikan manfaat bagi Industri diantaranya peningkatan efisiensi proses penyelesaian, penyelarasan waktu penyelesaian dengan Bursa Dunia, likuiditas pasar yang lebih tinggi, pemanfaatan dana yang lebih cepat, hingga penurunan risiko pasar secara keseluruhan.
Skema Penyelesaian Bursa Efek Indonesia
Skema Penyelesaian di Bursa Efek Indonesia setelah T+2 di implementasi menjadi sebagai berikut :
1. Efisiensi proses Penyelesaian
Siklus Penyelesaian T+2 merampingkan proses penyelesaian saat ini sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan penurunan biaya penyelesaian bagi pelaku secara jangka panjang.
2. Penyelarasan waktu penyelesaian dengan Bursa Dunia
Berbagai Bursa dari Kawasan Eropa, Asia Pasifik, Australia, New Zealand, Arab Saudi, Amerika Serikat, dan Kanada sudah menerapkan Siklus Penyelesaian T+2. Bursa – bursa lainnya juga telah mengumumkan rencana untuk mempercepat Siklus Penyelesaian mereka.
3. Likuiditas pasar menjadi lebih tinggi
Dengan waktu Penyelesaian yang lebih cepat, efek yang telah dibeli oleh investor dapat dijual kembali dalam waktu yang lebih singkat sehingga pasar menjadi lebih likuid.
4. Perputaran dan pemanfaatan dana yang lebih cepat
Sama halnya dengan efek, penjual akan menerima dana dan merealisasi gain 1 hari lebih cepat serta mempermudah investor untuk melakukan ‘switching’ ke instrument investasi lainnya.
5. Penurunan risiko counterparty dan pasar
Semakin lama waktu Penyelesaian transaksi, semakin besar risiko yang akan dihadapi oleh kedua belah pihak. Mempercepat siklus Penyelesaian akan membantu memitigasi risiko pasar dengan mengurangi exposure antara pihak yang bertransaksi dan Lembaga Kliring dan Penjaminan itu sendiri.
Pengumuman Resmi: Unduh Pengumuman
Combine the numerators over the common denominator.
Penurunan risiko counterparty dan pasar
Semakin lama waktu penyelesaian transaksi, semakin besar risiko yang akan dihadapi oleh kedua belah pihak. Mempercepat siklus penyelesaian akan membantu memitigasi risiko pasar dengan mengurangi exposure antara pihak yang bertransaksi dan Lembaga Kliring dan Penjaminan itu sendiri.
Nah, dari penjelasan di atas, tentu kamu sudah memahami proses transaksi T+2 dalam saham serta alasan mengapa bursa harus menjalankannya. Proses penyelesaian transaksi jual/beli saham membutuhkan waktu beberapa hari, karena setiap pihak yang terlibat di dalamnya akan membutuhkan waktu pula guna memproses dokumen dan dana.
Saat ini, proses transaksi T+2 merupakan standar siklus penyelesaian bursa dunia. Apakah kelak proses akan dipersingkat lebih lanjut menjadi T+1 atau T+0? Dari sudut pandang investor, tentu proses transaksi yang semakin singkat akan semakin menguntungkan. Sayangnya, situasi pasar sekarang belum memungkinkan realisasi hal itu. Tapi seiring dengan kemajuan teknologi, perubahan apa pun bisa terjadi di masa depan.
Bagaimana proses settlement dalam berbagai jenis investasi?
Lamanya proses settlement dapat bervariasi tergantung pada jenis investasi. Misalnya, saham umumnya memiliki periode settlement T+2. Untuk menentukan tanggal penyelesaian T+1 (T+2, T+3), hari yang dihitung hanyalah hari dimana pasar saham dibuka. Jika seorang investor membeli (atau menjual) saham dengan penyelesaian T+2 pada hari Senin, dan tidak ada hari libur selain Sabtu & Minggu, maka tanggal penyelesaiannya adalah hari Rabu, bukan Selasa. Namun jika ia menjual saham tersebut pada hari Jumat, maka penyelesaiannya adalah hari Selasa. Perlu diketahui bahwa tidak semua sekuritas memiliki periode penyelesaian yang sama. Pada Bions, saham akan settle pada T+2, T+1 untuk EBA Ritel, dan T+3 sampai T+7 untuk reksadana.
Gimana, Sobi? Udah paham kan sekarang mengapa uang Sobi enggak langsung masuk ke cash portofolio setelah saham Sobi terjual? Cuanmu enggak hilang, kok. Meskipun memang sedikit menunda cuan sampai ke genggaman, proses settlement ini penting banget, ya, untuk keamanan aset & dana Sobi.
Agar lebih paham, langsung aja yuk, dengan berinvestasi #BersamaBIONS! Download dan registrasi sekarang untuk capai peluang investasimu! Dapatkan kombo hadiah menarik berupa Voucher 50K plus Cashback 100% Fee Broker dengan menggunakan kode referal BIONS. Mulai investasi kamu #BersamaBIONS!
Rewrite the expression using the negative exponent rule .
MNC Sekuritas - Invest With The Best
Copyright © undefined MNC Sekuritas. All Right Reserved.
A Member of MNC Group
Manfaat Diberlakukannya Transaksi T+2
Bursa Efek Indonesia menjelaskan lebih lanjut tentang manfaat mempersingkat proses transaksi T+3 menjadi proses transaksi T+2 dalam edarannya. Manfaat-manfaat itu adalah:
Penyelarasan waktu penyelesaian dengan bursa dunia
Berbagai bursa dari kawasan Eropa, Asia Pasifik, Australia, New Zealand, Arab Saudi, Amerika Serikat, dan Kanada sudah menerapkan Siklus Penyelesaian T+2. Bursa-bursa lain juga telah mengumumkan rencana untuk mempercepat Siklus Penyelesaian mereka.
Untuk menjadi seorang investor yang handal, sangat penting untuk memahami berbagai hal termasuk istilah-istilah dalam transaksi saham seperti T+0 hingga T+2. Memahami T+0 artinya kamu telah selangkah lebih maju untuk memahami sistem kerja portofolio sahammu.
Perputaran dan pemanfaatan dana yang lebih cepat
Sama halnya dengan efek, penjual akan menerima dana dan merealisasi gain 1 hari lebih cepat serta mempermudah investor untuk melakukan switching ke instrument investasi lainnya.